Manusia boleh-boleh saja mengklaim diri sebagai makhluk
terunggul di seluruh daratan muka bumi. Tapi bagaimana dengan kehidupan
di bawah laut
Masihkah manusia bisa mengatasi dan terbebas dari bahaya? Kalau pun
manusia bisa menaklukkannya, tetap saja manusia harus waspada karena
bahaya selalu mengintai.
Berikut adalah daftar sebagian mahkluk bawah laut berbahaya versi
Livescience yang kerap menjadi ancaman bagi makhluk air lain. Dan tentu
saja, ancaman berbahaya bagi manusia.
1. Belut Laut
Belut laut Mempunyai Gigitan kuat dari gigi tajam belut lautdapat
mengakibatkan luka serius yang rentan terkena infeksi bakteri
dari mulut hewan primitif ini. Belut ini kerap bersembunyi di
celah-celah dan lubang karang pada siang hari dan berburu makanan di
malam hari. Para ahli kelautan menyarankan penyelam untuk menjauhkan
tangan dari celah atau lubang mencurigakan untuk menghindari serangan.
Satu lagi, jangan pernah memberi makan hewan ini jika tidak mau
diserang oleh kawanannya.
2. Singa Laut
Alvina Choirida
Selasa, 05 Maret 2013
Surat Untuk Neptunus :)
Dear Neptunus
Menapa harus ada “Cinta bertepuk sebelah tangan’
Mengapa harus ada “Cinta tak terbalaskan”
Pahit rasanya menerima semua ini
Tapi apa daya..Hidupku ini harus terus berjalan mengikuti roda yang berputar
Bukan malah berhenti di titik yang gelap itu
Kini aku tak tahu harus bagaimana lagi
Diam ataukah berbuat sesuatu? Jika yang kedua,
tapi aku harus berbuat apa agar dia mengerti perasaanku
Aku tak tau..
Neptunus
Aku sangat..sangat mencintainya
Perasaan ini tumbuh disaat aku pertama kali
melihatnya
Apa ini yang dinamakan cinta pada pandangan
pertama?
Awalnya aku tak percaya akan hal itu
Tapi setelah bertemu dengannya, aku percaya
Dear Neptunus
Jika pada akhirnya aku tak ditakdirkan
bersamanya
jaga dia setelah aku terjaga oleh Nya J
Rabu, 16 Januari 2013
Liebe und Jugend (Cinta dan Remaja)
Sobat
remaja, Ninda (bukan nama sebenernya) hanyalah sekedar potret pengalaman dan
kehidupan khas remaja. Masa yang digambarkan oleh kebanyakan orang sebagai
masa-masa yang indah dalam hidup. Masa yang ingin dinikmati siapapun yang merasa
dirinya remaja, lebih-lebih remaja masa kini. Jangan sampai terlewat kalau
tidak ingin dirundung sesal sampai akkhir hayat. Bener nggak?
Konon,
keindahan masa remaja terletak pada pengalaman cinta(katanya sih) yang
diekspresikan lewat pacaran. Meskipun katanya juga nih cinta tidak selalu
dibuktikan melalui pacaran. Menurut ilmu psikologi, pacaran terkait dengan masa
puber. Kita juga sering berpendapat begitu (eh tapi banyak juga papi-papi dan
mami-mami yang pacaran)
Love Can't be Banned
Cinta
nggak bisa dilarang, bener nggak sih..? Nah, ini butuh jawaban yang agak
serius. Jangan dulu percaya bahwa cinta nggak bisa dilarang, jangan pula
langsung percaya bahwa cinta itu bisa dilarang. Sebagai seorang muslim, kita
harus memiliki pijakan yang kuat untuk menjawabnya. Pijakan itu juga harus
ilmiah dan bisa diterima akal sehat. Lho, katanya cinta itu masalah perasaan,
masalah hati, kok pakek ilmiah-ilmiahan segala? Ilmiah-ilmiah itu wilayah akal
logis yang harus metodologis dan sistematis. Wah, bisa nggak asyik lagi kalo
bicara cinta harus kaku ngikuti metodologi dan sistematika ilmiah.
Eits..jangan
protes dulu! Kita kan nggak bicara cintanya, tapi dilarang atau tidaknya.
Sesuatu itu boleh atau dilarang kan harus ada dasanya dan juga ada
ukuran-ukurannya. Supaya nggak gegabah ngelarang-ngelarang orang, kita mesti
tau dasarnya. Cinta boleh atau dilareang juga harus ada ukurannya. Boleh kayak
apa. Dilarangnya juga karena sebab apa. Naah, gitu.
Jatuh Cinta Boleh Nggak Sih?
Ini pertanyaan sulit. Boleh nggaknya ish nggak mungkin melarang orang jatuh cinta. Itu kan masalah perasaan, masalah hati. Bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. Apalagi yang disebut cinta pada pandangan pertama. Nggak bisa juga dicegah ketika dia hadir di hati. Tiba-tiba muncul, nggak pakai dipikir dan direncanakan lebuh dulu. Siapa yang bisa melarang jatuh cinta seperti ini. Walaupun, jatuh cinta seperti ini terkadang hanya sekedar numpang lewat.
Setelah itu menghasilkan kekaguman tanpa ada keinginan untuk memiliki. Atau, sebenernya sih ingin memiliki tapi nggak kesampaian. Mungkin menimbang prioritas, “Ah, ilmu aja masih cekak, sudah mikir macam-macam. Cari ilmu dulu lah. Biar fokus ngejar tugas utama. Kalo emang jodoh nggak akan kemana-mana, nanti ketemu juga”. Bisa jadi pula, karena merasa nggak level, “Cakep, pinter, shalihah. Sedangkan aku gini-gini aja. Penampilan pas-pasan, kecerdasan rata-rata, sedangkan iman masih tanda tanya. Kayaknya nggak level deh, nggak sepadan. Harus tau diri, lah. Kecuali kalo jodoh, siapa tau juga? Hihihiiii”
Kamis, 03 Januari 2013
You make me love you...
Eits, segitu hebatnya mata. Begitu luar biasanya
inderawi tubuh kita. Kita yang bicara, tapi banyak nyorotinnya. Katanya, cinta
kan aktivitas rasa dan hati? Kenapa itu nggak dibahas? Siip, ini pertanyaan
bagus. Sebenernya jawabannya sempat disinggung sekilas diatas. Oke, berikutnya
akan kita bahas. Tapi, sebelumnya kamu
gerti nggak apa arti “jatuh cinta” itu? Atau, jangan-jangan kamu pernah
ngerasainnya? Kapan saatnya orang muai jatuh cinta?
Entah ya. Cuman gini, aku punya temen cowok, manis
juga sih hehehe. Pertama sih biasa aja. Tapi setelah tahu aku salut sama dia. Ternyata
dia pinter, trus nggak banyak tingkah. Sementara ini cuman itu. Kalo seperti
itu, kira-kira jatuh cinta bukan? Emm..mungkin baru kagum dan simpati. Padahal,
banyak orang mengungkapkan cinta pada pandangan pertama. Memang kalo hanya
pandangan pertama, rasa kagum atau suka secara ilimiah akan berlalubegitu saja.
Apalagi kalo yang menarik demikian banyak pilihan.
Rabu, 02 Januari 2013
Film Children of Heaven
Ini adalah salah satu film favoritku. Film yang berhasil bikin aku nangis disetiap adegannya hehe soalnya film ini mengharukan sekaliii dan sangat sayang kalo nggak ditonton. Di film ini kita dapat mengambil banyak hal :) buat yang belum nonton baca aja postingan ini. OK selamat membacaaa!!
Film Iran yang mendapat nominasi Oscar sebagai Film Berbahasa Asing Terbaik. Disutradarai oleh Majid Majidi. Selama sang ibu sakit, Ali (Amir Farrokh Hashemian) sementara menggantikan tugas ibunya berbelanja, namun hari itu sedikit berbeda, selain membeli keperluan sehari-hari seperti roti dan sayur mayur, bocah 9 tahun juga membawa sepasang sepatu milik adik perempuannya, Zahra (Bahare Seddiqi) untuk diperbaiki, sialnya disaat Ali sedang sibuk berbelanja tanpa sengaja ia menghilangkan sepatu tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)