WELCOME TO MY BLOG =)

Rabu, 16 Januari 2013

Love Can't be Banned


Cinta nggak bisa dilarang, bener nggak sih..? Nah, ini butuh jawaban yang agak serius. Jangan dulu percaya bahwa cinta nggak bisa dilarang, jangan pula langsung percaya bahwa cinta itu bisa dilarang. Sebagai seorang muslim, kita harus memiliki pijakan yang kuat untuk menjawabnya. Pijakan itu juga harus ilmiah dan bisa diterima akal sehat. Lho, katanya cinta itu masalah perasaan, masalah hati, kok pakek ilmiah-ilmiahan segala? Ilmiah-ilmiah itu wilayah akal logis yang harus metodologis dan sistematis. Wah, bisa nggak asyik lagi kalo bicara cinta harus kaku ngikuti metodologi dan sistematika ilmiah.

Eits..jangan protes dulu! Kita kan nggak bicara cintanya, tapi dilarang atau tidaknya. Sesuatu itu boleh atau dilarang kan harus ada dasanya dan juga ada ukuran-ukurannya. Supaya nggak gegabah ngelarang-ngelarang orang, kita mesti tau dasarnya. Cinta boleh atau dilareang juga harus ada ukurannya. Boleh kayak apa. Dilarangnya juga karena sebab apa. Naah, gitu.

Sekarang kita lihat satu contoh dalam AL-Qur’an tentang kisah cinta alias LOVE STORY. Kamu tau kan kisahnya Nabi Yusuf SAW yang digoda oleh istri raja Mesir, tapi beliau menolak. Sebenernya gimana sih perasaan Nabi Yusuf SAW tehadap wanita itu? AL-Qur’an menjelaskan “Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar kami daripadnaya kemunkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” (QS. Yusuf;24)

Ibnu katsir menyebutkan bahwa ulama berbeda pendapat dalam memaknai kata hamm (keinginan, niat dalam hati) pada ayat itu. Ada yang mengartikan hamm sebagai keinginan yang terlintas dihati. Ada yang mengartikannya berbuat tidak baik terhadap istri raja Mesir itu. Ada yang mengartikannya bahwa Nabi Yusuf SAW menginginkan wanit itu menjadi istrinya.

Kesimpulan umum yang bisa kita ambil dari ragam penafsiran tersebut bahwa Nabi Yusuf SAW juga tertaruk kepada istri raja Mesir yng menggoda beliau itu. Artinya, sebagai laki-laki normal, beliau juga tentu tertarik terhadap wanita cantik. Ini gejala wajar dan alami. Bahkan sebagai manusia biasa, bisa saja beliau tergoda. Teteapi, sebagai seorang Nabi, maka diri brliau terjaga tidak melakukan perbuartan keji sebagimana pernyataan AL-Qur’an, “Andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya.” Demikianlah, agar kami memalingkan daripadanya kemunkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf SAW itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.”

Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kisah itu? Perasaan tertarik atau jatuh cinta adalah gejala wajar dan alami yang bisa datang pada siapapun, termasuk orang Nabi sekali-pun.
Maka, perasaan tertarik atau jatuh cinta tidak bisa dilarang-larang. Apalagi kalau orang yang bikin jatuh cinta itu, memang pantas dan seharusnya ditujukan kepadanya. Mislanya dia orang baik, pinter apalagi cakep. Wajar sekali kalo orang jatu cinta padanya J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar