WELCOME TO MY BLOG =)

Rabu, 16 Januari 2013

Liebe und Jugend (Cinta dan Remaja)


Sobat remaja, Ninda (bukan nama sebenernya) hanyalah sekedar potret pengalaman dan kehidupan khas remaja. Masa yang digambarkan oleh kebanyakan orang sebagai masa-masa yang indah dalam hidup. Masa yang ingin dinikmati siapapun yang merasa dirinya remaja, lebih-lebih remaja masa kini. Jangan sampai terlewat kalau tidak ingin dirundung sesal sampai akkhir hayat. Bener nggak?

Konon, keindahan masa remaja terletak pada pengalaman cinta(katanya sih) yang diekspresikan lewat pacaran. Meskipun katanya juga nih cinta tidak selalu dibuktikan melalui pacaran. Menurut ilmu psikologi, pacaran terkait dengan masa puber. Kita juga sering berpendapat begitu (eh tapi banyak juga papi-papi dan mami-mami yang pacaran)

Ok! Kita nggak akan berkutat dengan bahsan akademis, lagaknya kayak mahasiwa psikologi aja! Tapi nggak ada salahnya mengenal sedikit, apa itu masa puber menurut pakem psikologi. Itung-itung nambah pengetahuan. Kita pernah ngalaminya, tapi nggak tau apa maksudnya. Yang terbayang, masa puber masa ketika remaja menarug perhatian pada lawan jenisnya. Asyik membicarakan gadis yang memberinya foto, sering curhat atau minta diantar pulang sekolah. Atau, gadis yang bercerita tentang teman prianya yang amat perhatian, suka traktir, nulis surat cinta, ngajak nonton, dan macam-macam lah. Katanyam itu pernik-pernik masa puber.

Tidak salah, tapi juga nggak sesederhana itu memahami pubertas. Secara bilogis maupun anatomis (kata ilmu kedokteran nih) pubertas adalah tahapan dimana alat-alat kelamin manusia mencapai tingkat kematangannya. Pada tahap ini alat-alat kelamin khusunya dan kondisi pada umumnya mencapai bentuknya yang senpurna serta secara faali alat-alat kelamin itu telah berfungsi secara sempurna pula. Pada laki-laki akan tampak dengan tubuhnya semakin berotot, berkumis, dan mampu menghasilkan sperma setiap berejakulasi

Sedangkan pada seorang wanita, ia berpayudara, berpinggul besar yang setiap bulannya mengeluarkan sebuah sel telur dari indung telurnya yang dikenal dengan masa haid. Awal pubertas, ditandai dengan mimpi basah pada laki-laki dan haid pada wanita. Masa ini akan datang berlangsung selama dua tahun. Perubahan itu disertai dengan dorongna tertentu seperti tertarik pada lawan jenis dan mudah terangsang secara erotis.

Kepekaan berlebih serta berkurangnya kendali terhadap diri menyebabakan masa puber remaja sulit dimengerti oleh orang dewasa. Kecenderungan ini dibenarkan oleh Islam sehingga sebagai upaya antisipasi Rasululllah SAW memeberikan wasiat kepada remaja beliau bersabda, “Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian mampu(untuk menikah) maka hendaknya dia menikah. Karena menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa tidak mampu menikah maka hendaknya dia berpuasa, karen apuasa itu adalah perisai baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tinjauan dari berbagai sudut yang dibahas oleh para ahli menyatakan masa remajamerupakan tahap penyempurnaan dari perkembangan tahap-tahap berikutnya. Secara psikologis, orang-orang pinter mengatakan emosi orang puber itu labil, karena erat hubungannya dengan hormon. Sedih sekali karena diputus pacar. Atau marah dan tersinggung karena dipelototi. Lupa diri karena asyik pacaran. Emosi remaja, katanya lebih berkuasa daripada pikiran realitisnya.

Kecenderungan dikalangan remaja terkait dengan perkembangan fisik dan sosial psikologis yang terjadi pada dirinya. Perkembangan seksual diawal keremajaan yang ditandai dengan pubertas menjadikan sesorang tertarik kepada lawan jenisnya. Pacaran adalah semacam respon sosial yang wajar dari dorongan perkembangan di masa puber.

Lho, berarti pacaran itu sah-sah aja, dong?(Yang pacaran dapat angin nih). Konsep psikologinya gawat juga tuh. Kayak yang diamini kebanyakan orangtua dan remaja saat ini. Biasnaya mereka nganggapnya itu cinta. Tapi, katanya hanya cinta monyet. Cinta yang nggak sungguhan. Cinta anak ingusan.
Nah, ini semakin gawat aja. Nggak serius, tapi dampaknya serius banget. Banyaknya ‘kecelakaan’ hamil sebelum nikah, pergaulan bebas dan free sex terjadi atas nama cinta(ih..serem)
Mereka berkilah, “itu adalah ungkapan dan bukti cinta.” (Tuh kan, kacau nggak?) Katanya cinta itu indah. Karunia Tuhan yang sangat agung. Kalo kayak gitu, jadinya nggak bener dong, menyesatkan. Itu bukan cinta, melainkan nafsu. Lalu, apa cinta seperti itu yang sedang terjadi? Kamu-kamu merasa sednag jatuh cinta, tanyakan pada hatimu, itu cinta atau nafsu? J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar